Sabtu, 15 Oktober 2011

Testing & Implementasi System










Tujuan testing
            Secara umum obyektifitas dari testing adalah untuk melakukan verivikasi,validasi dan deteksi error untuk menemukan masalah dan tujuan dari penemuan ini adalah untuk membenahinya.
 
Obyektifitas testing
a.meningkatkan kepercayaan bahwa system dapat digunakan dengan tingkat resiko yang dapat di terima.
b.menyediakan informasi yang dapat mencegah terulangnya error yang pernah terjadi.
c.menyediakan informasi yang membantu untuk deteksi error secara dini.
d.mencari error dan kelemahan / keterbatasan system.
e.mencari sejauh apa kemampuan dari system.
f.menyediakan informasi untuk kualitas produk software.

“sebuah system pasti mempunyai kelemahan”.
“kualitas adalah pemenuhan terhadap kebutuhan”.

Misi dari tim testing
a.Misi dari tim testing tidak hanya untuk melakukan testing,tapi juga untuk membantu meminimalkan resiko kegagalan proyek.
b.tester tidak melakukaan pembenahan/pembedahan kode,tidak mempermalukan/melakukan complain pada suatu individu/tim hanya menginformasikan
c.tester adalah individu yang memberikan hasil pengukuran dari kualitas produk

 
a.Psikologi Testing.

pengembangan dilakukan secara konstruktif,tapi testing adalah destruktif seorang pengembang bertugas membangun,sedangkan seorang tester justru berusaha untuk menghancurkan.

b.Prinsip-prinsip testing.

1.Testing yang komplit tidak mungkin.

2.Testing merupakan pekerjaan yang kreatif dan sulit.

3.Alasan yang penting di adakannya testing adalah untuk mencegah terjadinya error.

4.Testing berbasis pada resiko.

5.Testing harus di rencanakan.

6Membutuhkan indenpendensi.

c.Kunci yang mempengaruhi kinerja di testing.

1.Wawasan dan kreatifitas tiap individu yang terlibat.

2.Pengetahuan dan pemahaman terhadap aplikasi yang di tes.

3.Pengalaman testing yang digunakan.

4.Usaha dan sumber daya yang di pakai.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar