

Tujuan testing
Secara
umum obyektifitas dari testing adalah untuk melakukan verivikasi,validasi dan
deteksi error untuk menemukan masalah dan tujuan dari penemuan ini adalah untuk
membenahinya.
Obyektifitas testing
a.meningkatkan kepercayaan bahwa system dapat digunakan
dengan tingkat resiko yang dapat di terima.
b.menyediakan informasi yang dapat mencegah terulangnya error
yang pernah terjadi.
c.menyediakan informasi yang membantu untuk deteksi error
secara dini.
d.mencari error dan kelemahan / keterbatasan system.
e.mencari sejauh apa kemampuan dari system.
f.menyediakan informasi untuk kualitas produk software.
“sebuah system pasti mempunyai kelemahan”.
“kualitas adalah pemenuhan terhadap kebutuhan”.
Misi dari tim testing
a.Misi dari tim testing tidak hanya untuk melakukan
testing,tapi juga untuk membantu meminimalkan resiko kegagalan proyek.
b.tester tidak melakukaan pembenahan/pembedahan kode,tidak
mempermalukan/melakukan complain pada suatu individu/tim hanya menginformasikan
c.tester adalah individu yang memberikan hasil pengukuran
dari kualitas produk
a.Psikologi Testing.
pengembangan dilakukan secara
konstruktif,tapi testing adalah destruktif seorang pengembang bertugas
membangun,sedangkan seorang tester justru berusaha untuk menghancurkan.
b.Prinsip-prinsip testing.
1.Testing yang komplit tidak mungkin.
2.Testing merupakan pekerjaan yang
kreatif dan sulit.
3.Alasan yang penting di adakannya
testing adalah untuk mencegah terjadinya error.
4.Testing berbasis pada resiko.
5.Testing harus di rencanakan.
6Membutuhkan indenpendensi.
c.Kunci yang mempengaruhi kinerja di
testing.
1.Wawasan dan kreatifitas tiap
individu yang terlibat.
2.Pengetahuan dan pemahaman terhadap
aplikasi yang di tes.
3.Pengalaman testing yang digunakan.
4.Usaha dan sumber daya yang di
pakai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar