A.Definisi Test Case
a.Test Case merupakan suatu test yang dilakukan berdasarkan
pada suatu inisialisasi,masukan,kondisi ataupun hasil yang telah di tentukan
sebelumnya.
b.Hal yang perlu di ingat bahwa testing tidak dapat
membuktikan kebenaran semua kemungkinan eksekusi dari suatu program.
c.Namun dapat didekati dengan
melakukan perncanaan dan desain test case yang baik sehingga dapat memberikan jaminan efektifitas dari
software sampai pada tingkat tertentu sesuai dengan yang diharapkan.
B.Pendekatan Test Untuk Rekayasa Produk
Tiap produk hasil
rekayasa dapat di tes dalam dua cara:
a.Dengan berdasarkan pada fungsi yang dispesifikasikan dari
produk,tes dapat dilakukan dengan mendemonstrasikan tiap fungsi telah
beroperasi secara penuh sesuai dengan yang diharapkan,dan sementara itu,pada
saat yang bersamaan,dilakukan pencarian error pada tiap fungsi.
b.Dengan mengetahui operasi internal dari produk,tes dapat
dilakukan untuk memastikan semua komponen berjalan sebagaimana mestinya,operasi
internal berlaku berdasarkan pada spesifikasi dan semua komponen internal telah
cukup di periksa
C.White Box Testing
a.Kadang disebut juga glassbox testing atau clear box
testing,adalah suatu metode desain test case yang menggunakan struktur kendali
dari desain procedural.
b.Seringkali white box testing diasosiasikan dengan
pengukuran cakupan tes (test coverage matrics) yang mengukur presentasi jalur-jalur
dari tipe yang dipilih untuk dieksekusi oleh tes cases.
Mengapa melakukan white box testing
bilamana black box testing berfungsi untuk testing pemenuhan terhadap kebutuhan
atau spesifikasi..
a.Kesalahan
logika dan asumsi yang tidak benar kebanyakan dilakukan ketika coding untuk(Kasus
tertentu) di butuhkan kepastian bahwa eksekusi jalur ini telah di tes.
b.Asumsi
bahwa adanya kemungkinan terhadap eksekusi jalur yang tidak benar.
c.Kesalahan
penulisan.
* Rule White
Box Testing
*Cakupan
pernyataan,cabang dan jalur(cont)
If A then
If B then
D
Else
E
End if;
H
Else
If C then
F
Else
G
End if;
I
End if.
D.Suatu flow
graph terbentuk dari:
*Nodes(titik) mewakili pernyataan(sub
program)x branch edges
*Edges
*Branch nodes
E.Desain
cakupan tes
Untuk mendesain cakupan dari
tes,perlu diketahui tahap-tahap sbg:
a.menganalisa
source code untuk membuat flow graph
b.mengidentifikasi
jalur tes untuk mencapai pemenuhan tes berdasarkan pada flow graph
c.mengevaluasi
kondisi yang akan dicapai dalam tiap tes
d.memberikan
nilai masukan dan keluaran berdasarkan pada kondisi
F.Basis Path
Testing
*Merupakan teknik white box
*Basis path hadir dalam 2 bentuk:
a.Zero path
b.One path
G.Cyclomatic
complexity,pengukuran software yang memberikan pengukuran kuantitatif dari
kompleksitas logika program.
Rumus : [Region/complexity]
V (6) = E (edges) – N (nodes) + 2
V (6) = P (predicate node) + 1
Pada konteks metode basis path testing,nilai
yang dihitung bagi syclomatic complexity menentukan jumlah jalur-jalur yang
independen dalam kumpulan basis suatu program dan memberikan jumlah tes minimal
yang harus dilakukan.
H.Graph
Matrix
Adalah matrix berbentuk segi empat
sama sisi,dimana jumlah baris dan kolom sama dengan jumlah node,serta data
adalah keberadaan penghubung antar node (edges).
1.Do while
records remam read record
2.calculate
proses
3.if record
field 1 = 0
4.than
process record;
5.store in
buffer,increment counter
6.else if
record field 2 = 0
7.then reset
counter;
8.else
process record;store in file;
9.end if
10.end if
11.end do
End
Tidak ada komentar:
Posting Komentar